*MIMBAR PROPAGANDA PERPECAHAN KITA* Di atas mimbar yang mestinya suci, Lidah-lidah terbakar ambisi, Berjubah ayat, bersorban dalil, Tapi hatinya keruh, tertutup tilil. Mereka yang disebut “ulama”, Namun menabur bara di dada umat, Meruncingkan beda, menyulut cela, Membakar persaudaraan jadi sekam pekat. Tak lagi menjdi penyejuk jiwa, tapi pemantik perpecahan kita, Tak lagi menjadi rahmat, tapi mencetak retak yang terus melebarkan gerak.. Dengan dalih membela kebenaran, Padahal mengais tepuk tangan dan pujian. Tanpa sadar—atau mungkin sadar— Mereka menjadi corong suara koloni, Mengutuk saudara dalam syahadat, seolah musuh yang harus lenyap, Begitu narasi kelabu memenuhi kepala. Propaganda zionis bersampul agama Di mana cinta Rasulmu yang menyatukan ? Di mana hikmah para salaf yang menenangkan ? Kini suara-suara kebencian dijual atas diatas mimbar media sosial, Mengukir luka di hati ummat Islam dunia. Terlebih bagi mereka yang diatas tanah Gaza. Yang tertindas dan terhalang unt...
RENUNGAN ATAS FAKTA DAN INTUISI PECINTA KEBIJAKSANAAN