*RUDAL MERDEKA UNTUK GAZA*
Langit Timur berdentum keras,
rudal-rudal dari tanah Persia menembus malam,
menuju tanah kaum koloni
tempat para politisi yang telah mengubur nurani.
Dan nyawa manusia tak lagi dihargai.
Kini mereka ditegur, atau mungkin di hukum Tuhan.
Melalui tangan para Mullah berkebangsaan Iran.
Iran, bukan sekadar negara,
ia membawa dendam sejarah dan suara
dari banyak hati yang remuk di Gaza,
dari ibu-ibu yang kehilangan anak,
dari pohon zaitun yang ditebang paksa.
Serangan itu bukan sekadar senjata,
ia adalah seruan:
Bahwa darah Palestina bukan barang murah,
bahwa setiap luka di Al-Aqsha
membangunkan saudara jauh
yang tak bisa lagi tinggal diam.
Kemerdekaan —
bukan sekadar pengibaran bendera,
tapi hak berjalan tanpa ketakutan,
hak tidur tanpa dentuman,
hak berdoa tanpa bayang penjajahan.
Ketika rudal dilepas ke langit Israel,
yang terbang bukan hanya logam,
tapi tekad agar bumi Palestina
tak lagi dijarah malam dan siang.
Ini bukan akhir,
tapi lembar baru sejarah perlawanan.
Dan kemerdekaan,
meski tertunda,
akan datang—
karena tanah yang dizalimi,
selalu menyimpan keberanian
yang tak bisa dihancurkan.
Bertriliun pasang mata saksikan
Langit malam berkobar cahaya,
Rudal-rudal syuhada' melesat dari timur sahara,
Suara takbir menggetar di ufuk barat,
Kala langit Yerusalem dihujani azab.
Benteng baja luluh lantak,
Benteng angkuh kini retak,
Tangis rakyat yang lama tertindas,
Kini bergema bersama dentum pembalas.
Tel Aviv terbakar dalam amarah,
Bukan dendam, tapi darah yang marah,
Darah para syuhada yang tak terhitung,
Kini meledak jadi badai yang menyentuh langit Agung.
Dinding apartheid runtuh berdebu,
Kuburan kebohongan terbuka satu per satu,
Dunia menyaksikan, tak bisa berpaling,
Hancurnya penjajah oleh keadilan yang bersayap elang.
Palestina, engkau bukan lagi korban,
Kini engkau bangkit, menggenggam zaman,
Dalam serpihan reruntuhan zionis,
Tumbuh harapan dari tanah yang manis.
Dan langit bersaksi di malam itu,
Bahwa segala kezaliman akan berlalu,
Rudal bukan sekadar besi panas,
Ia adalah doa yang dijawab dengan tegas.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 19 Juni 2025.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform