Langsung ke konten utama

MIMBAR PROPAGANDA PERPECAHAN KITA

 *MIMBAR PROPAGANDA PERPECAHAN KITA*


Di atas mimbar yang mestinya suci,

Lidah-lidah terbakar ambisi,

Berjubah ayat, bersorban dalil,

Tapi hatinya keruh, tertutup tilil.


Mereka yang disebut “ulama”,

Namun menabur bara di dada umat,

Meruncingkan beda, menyulut cela,

Membakar persaudaraan jadi sekam pekat.


Tak lagi menjdi penyejuk jiwa, tapi pemantik perpecahan kita,

Tak lagi menjadi rahmat, tapi mencetak retak yang terus melebarkan gerak..

Dengan dalih membela kebenaran,

Padahal mengais tepuk tangan dan pujian.


Tanpa sadar—atau mungkin sadar—

Mereka menjadi corong suara koloni,

Mengutuk saudara dalam syahadat, seolah musuh yang harus lenyap,

Begitu narasi kelabu memenuhi kepala.

Propaganda zionis bersampul agama


Di mana cinta Rasulmu yang menyatukan ?

Di mana hikmah para salaf yang menenangkan ?

Kini suara-suara kebencian dijual atas diatas mimbar media sosial,

Mengukir luka di hati ummat Islam dunia.

Terlebih bagi mereka yang  diatas tanah Gaza.

Yang tertindas dan terhalang untuk merdeka 


Wahai engkau yang mengaku pewaris nabi,

Sungguh, tak cukup ilmu, jika hatimu tak suci.

Berhentilah menjadi alat perpecahan,

Kembalilah menjadi suluh penerang jalan.


Sadari bersama,

Bahwa Islam adalah  satu tubuh, satu jiwa.

Dibawah panji-panji Muhammad al-Mustafa.


@ Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 25 Juni 2026

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT MILAD KE-112

 SELAMAT MILAD KE -112 Waktu  terus melaju Tak terasa telah Satu abad lebih dua belas tahun usiamu. Engkau lebih tua dari Republik kita. Dan tak terhitung kontribusimu untuk bangsa. Dari Kauman Yogyakarta engkau bermula. Berjalan Pelan tapi pasti Engkau tebarkan pencerahan ke seluruh penjuru negeri. Nama besarmu terbangun dari kesalehan. Untuk kemajuan dan kemanusiaan. Untuk Indonesia kita berjaya Untuk Islam sebagai rahmat semesta. Dalam usiamu yang semakin tua. Kiprahmu semakin terlihat jelas dan nyata. Untuk Indonesia Raya. Untuk Islam berjaya Untuk kemanusiaan di seluruh belahan dunia. Fajar pencerahan terus engkau pancarkan Tak rapuh termakan usia. Tetap tegar dan  Tak terkoyak, serta terus memancar. Walau tangan-tangan oportunis tak berhenti mencakar.  Walau para hipokrit terus menerus merusak nalar Di hari lahirmu aku berkata Selamat milad kereta kita Untuk terus memperbaharui tekad bersama. Di seratus dua belas tahun usia  Semoga Engkau terus berjaya. Un...

TUANKU LIHATLAH SUPRIYANI-SUPRIYANI KITA

TUANKU, LIHATLAH SUPRIYANI-          SUPRIYANI KITA Wahai tuan-tuan calon penguasa Tahukah engkau tentang Pahlawan baru kita Supriyani namanya Ikon guru terzalimi di tanah Republik kita  Supriyani...... Guru SD bukan pegawai negeri Telah lebih dari lima belas tahun mengabdi Ia langkahkan kaki setiap pagi Untuk sirami tunas-tunas negeri Semua untuk majukan SDM bangsa kami  Walau satu bulan gajimu Tak cukup untuk makan tujuh hari Namun engkau tetap tabah menjalani Sebagai bentuk cintamu untuk anak-anak negeri. Mendadak hati kami tergores luka Saat mendengar kabar tentangmu di rundung duka Engkau yang gigih menanamkan benih etika dalam hati anak-anak bangsa Justeru dijerat denda lima puluh juta Atas dakwa, dan prasangka tanpa fakta Aku melihat berjuta Supriyani  Terseok-seok di berbagai pelosok negeri Tertindas oleh sistem, dan tergilas oleh roda ekonomi Dalam hati aku bertanya-tanya  Adakah penghargaan baginya, yang telah berjasa ? Begitu aku b...

SELAMAT DATANG CAHAYA

 SELAMAT DATANG CAHAYA Selamat datang, wahai jiwa-jiwa Pencari, Telah tiba langkah kakimu di Madrasah yang membuka asa. Tahun ajaran baru terbentang bagai lautan hikmah, setiap langkahmu adalah jejak menuju cahaya. Tinggalkan lelah masa lalu di balik gerbang, buka lembaran suci dengan niat yang terang. Ilmu baru menantimu dalam baris ayat dan kata,  akhlak mulia menuntunmu di setiap langkah nyata. Jangan engkau gentar menghadapi tantangan baru, karena peluhmu hari ini adalah mahkota esok hari Jangan malu belajar dari salah dan lupa, karena setiap kesalahan adalah guru utama. Madrasah bukan sekadar bangunan berdinding, ia adalah taman ilmu, ladang akhlak yang subur, di sanalah kau menabur mimpi-mimpi luhur, dan memanen iman yang mengakar subur. Bangkitlah, pelajar Madrasah… Hadapi tahun Ajaran baru dengan semangat membara, gapailah ilmu,  Dan perindah dirimu dengan adab mulia, dan  karena engkau adalah penerus cahaya umat dan bangsa.  @ Ma'ruf Abu Said Husein, Si...