*SUARA NURANI RAKYAT AMERIKA*
(Sebuah Refleksi Demonstrasi di Pusat Kota Amerika)
Di jantung kota yang menyala terang,
ribuan suara menyatu bagaikan ombak,
berarak dari lorong-lorong harapan,
menjaga damai dari bara yang hendak membakar.
Poster-poster terangkat tinggi ke langit,
tertulis: "Jangan serang Iran, kami bukan musuh perdamaian!"
Langkah kaki berdentang seperti doa,
memecah sunyi gedung-gedung kekuasaan yang tuli.
Bendera Iran berkibar berdampingan
dengan tangan rakyat yang menggenggam hati nurani.
Di tanah tempat kebebasan konon dilahirkan,
justru rakyat bangkit—menantang kebijakan yang membunuh arti.
Mereka bukan pembela perang,
mereka penjaga kehidupan,
yang tahu bahwa rudal tak pernah membawa kedamaian,
hanya luka, hanya reruntuhan dan ratapan.
Dari New York hingga San Francisco,
Gelombang protes dan pekik hak asasi bergema bersatu,
menolak mesin perang yang harus darah,
dan menyeru: “Bukan atas nama kami, bukan hari ini, bukan selamanya!”.
Bahwa kami menolak kuasa negara, untuk melebarkan peperangan,
Dengan membantu Israel menyerang Iran.
Gelombang ini bukan sekadar protes semata,
Ini adalah nurani yang tak bisa dibungkam,
saat rakyat Amerika berdiri bersama Iran,
menjadi benteng di antara tirani dan kemanusiaan.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Juni 2025.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform