AMNESIA SEJARAH PEJABAT KITA
Sebelumnya Maaf Bu Menteri,
Dengan terpaksa aku berkata,
Mungkin agak tajam, tapi demi kebaikanmu dan Indonesia kita,
Tentang lidahmu yang tergelincir di mimbar negeri,
kau bilang guru hanyalah beban,
seperti karung kosong ditaruh di pundak anggaran.
Ah, rupanya kau lupa,
Bahwa dahulu tangan renta guru yang menuntunmu mengeja huruf,
dari abjad hingga angka kas negara,
Dan kini engkau bisa duduk di singgasana kebijakan.
Maaf, betapa murah kata-katamu,
namun mahal air mata para guru,
kau ludahi telapak tangan
yang pernah menyuapi pikiranmu.
Wahai pengidap amnesia sejarah,
kau durhaka pada rahim ilmu,
pada seragam lusuh di ruang kelas,
pada kapur yang habis demi masa depanmu.
Aku ingin katakan, bahwa
Guru bukanlah beban,
merekalah penopang negeri yang ringkih, tercengkeram kebodohan.
Sedang kau—
beban ingatan bangsa,
yang tega menghapus jasa dengan kalimat "Guru telah menjadi beban negara".
@. Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Agustus 2025.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform