Langsung ke konten utama

Postingan

BERAKHIRNYA

 *BERAKHIRNYA PENANTIAN* Berhari-hari kami menanti. Kabar baik tentang Nanggala 402. Yang hilang tertelan Samudera. Ribuan kali kami berdoa. Untuk kembalinya para Perwira. Penantian telah berakhir. Bersamaan datangnya kabar berita. Nanggala terpecah menjadi tiga.  Mendung duka  Menggelantung di langit Nusantara.  Ucapan bela sungkawa Mengalir deras di medsos kita. Cinta Nusantara telah engkau buktikan Kepada kami anak-anak negeri. Selamat jalan kami ucapkan. Untukmu para Pahlawan. Namamu akan terukir di hati kami rakyat Indonesia. Sebagai Pahlawan bahari Nusantara. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 26 April 2021.

BAHAGIA KITA

 BAHAGIA KITA Bahagia itu rasa Dalam beragam warna Dalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda Bermukim dalam semua strata Bahagia itu tidak pada rumah megah Tidak juga pada mobil mewah Bahagia itu hadir  Dalam hati yang tidak kikir Bahagia itu bersemayam di dada Seorang hamba yang bersyukur atas karunia Sang Maha. Sungguh ini adalah haq dan nyata Bukan hiburan kata-kata Apalagi bualan untuk lupakan realita Ini Adalah kebenaran  Yang hadir dari Tuhan Melalui kereta perenungan Atas fakta  Penghuni rumah megah dan mobil mewah Juga rakyat jelata Penghuni rumah-rumah sederhana di pinggiran desa- desa. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 30 Maret 2021. https://langitpuisi-indonesia.blogspot.com .

TELAH TUAKAH BUMI KITA ?

 TELAH TUA KAH BUMI KITA ? Adakah ini tanda Bahwa bumi kita benar2 telah tua Satu demi satu bunga surgawi dipetik dari dunia ini. Seolah aroma surgawi kurang wangi. Dalam hitungan bulan. Ratusan lentera telah diambil Tuhan. Dan maksiat semakin menggila Di tengah gulita zaman. Kemaksiatan dianggap biasa Dosa dan pahala tak lagi ada Kecuali dalam majelis kecil kaum pinggir. Kecuali pada kepala yg tak enggan berfikir. Kecuali pada hati yang tak dibiarkan mati Globalisasi telah meniupkan sihirnya Beribu juta manusia telah menjelma Menjadi manusia tanpa kepala Menjadi manusia bermulut drakula Menjadi manusia tak takut dosa. Mari pegang dua pusaka  Wasiat suci Muhammad al-Mustafa. Yaitu Al-Qur'an firman Tuhan  Hadis nabi dan ahlul baitnya yang disucikan. Dengannya Setan Globalisasi akan pergi. Dengannya globalisasi akan merahmati. * Ma'ruf Abu Said Husein, 24 Februari 2021. http://langitpuisi-indonesia.blogspot.com

DUNIA BARU PENDIDIKAN KITA

 DUNIA BARU PENDIDIKAN KITA Satu tahun telah berjalan Sejak Corona hadir di dunia kita Tatap muka diharamkan dalam dunia pendidikan Semua demi kesehatan Ujian Nasional ditiadakan Baik di Mdrasah-Madrasah  Atau pada sekolah-sekolah keumuman  Kelulusan pun menjadi berbeda LULUS-nya pun lulus "berstempel Corona" Tak ada yang tahu kapan berahirnya bencana Planing penyelesaian terus mundur ke belakang  Kaum akar rumput pun setia menunggu Menunggu dan terus menunggu Entah kapan musibah berlalu. Dalam hati aku bertanya Mungkinkah ini "Dunia Baru Kita" ?. Dunia bermasker dan berhand sanitizer. Dunia tubuh berjarak  Dunia yang menuntut sikap lebih bijak  * Ma`ruf Abu Said Husein, Cepogo, 23 Februari 2021     

WAJAH MULIA AL-MUSTAFA

 WAJAH MULIA AL-MUSTAFA Alhamdulillah, kiriman kitab kitab Asyamaailul Muhammadiyah telah kuterima. Kitab yang ditulis oleh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saudah, atau yang lebih populer dengan sebutan imam Tirmidzi ini merupakan Kitab Agung. Sebuah kitab yang merupakan "Kaca benggala" untuk menyaksikan Kepribadian Agung dari Muhammad SAW.  Kitab Agung yang dipengantari oleh Syekh Muhammad Al-Muntaqi Al-Kasynawi ini memuat kepribadian Rasulullah Muhammad SAWW yang terekam dalam kitab-kitab hadits.  Melihat Daftar Isi pada halaman depan kitab ini yang menyajikan 55 bab telah terlihat wajah mulia Muhammad Al-Mustafa. Maka aku pun tak sanggup untuk tidak memujinya:        *WAJAH MULIA AL-MUSTAFA* Wahai saudara.. Ku kabarkan kepadamu tentang manusia mulia. Sebagai ketetapan Tuhan Pemilik semesta. Dalam "asy- Syama-il" Kesempurnaan jasmaniah tergambar nyata. Keluhuran budi tak terlihat cacatnya. Itu lah pribadi Muhammad Al-Mustafa. Aku mulai membaca Dari Bab ...

SALAM UNTUKMU PUTRI RASUL AKHIR ZAMAN

 SALAM  UNTUKMU PUTRI RASUL AKHIR ZAMAN Salam atasmu wahai bunda Fatimah. Salam atasmu wanita penuh Rahmah. Salam atasmu teladan wanita shalehah. Ku panjatkan doa untukmu di hari wiladah Salam untukmu Ya ummi Hasan Wal Husein. Salam untukmu Ya Sayyidatu nisa'il 'alamin. Engkau teladan kesederhanaan. Potret ajaran nabi akhir zaman. Tentangmu nabi bersabda Engkau wanita penghulu Surga Mencintaimu bukti keimanan Mencintaimu disyariatkan Tentangmu sejarah bercerita Engkau teladan kemanusiaan Engkau teladan dalam cinta dan kehidupan. Salam alaiki Ya Putri Rasul akhir zaman. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 17 Januari 2021

GEMPA

 GEMPA Keluar berhamburan Bersama jerit ketakutan Saat bumi berguncang  Dan rumah-rumah pun tumbang Dari jauh ku dengar tangismu Dari jauh ku dengar ratapan pilu Rengek bocah yang ditinggal mati ibunya. Jerit wanita yg di tinggal mati suaminya. Bencana gempa tinggalkan duka Duka untukmu di jauh sana Duka untuk kami sebagai saudara Saudara sebagai bangsa Saudara sebagai ummat manusia Bersama ini kutitipkan secuil doa Semoga dianugerahi ketabahan  Untukmu yang ditinggalkan Semoga dalam kasih Sang Maha Tinggi Untukmu yang telah pergi. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 17 Januari 2021. https://langitpuisi-indonesia.blogspot.com

TUGAS KITA

 *TUGAS KITA* Dalam Waktu yang tidak terlalu lama Entah telah berapa nama Orang-orang alim dipanggil Sang Maha Hati pun bergetar dibuatnya Benteng-benteng peradaban Telah Telah berjatuhan  Para penjaga akhlak mulia Bergantian menghadap Sang Maha Kesedihan ummat datang bertubi Sebab para alim pergi silih berganti Wahai saudara.... Sedih kita tak boleh terlalu lama Bersiaplah segera Siapkan Benteng penjaga peradaban kita Ini tugas kita bersama Ciptakan kader-kader bangsa Yang Cinta Nusantara Yang Cinta damai Indonesia *Simo, 15 Januari 2021 https://puisi-indonesia.blogspot.com

BIRUL WALIDAIN

 *BIRRUL WALIDAIN* Lihatlah ibumu kalau engkau bisa Kalau engkau di tempat jauh lihatlah fotonya Sadari bahwa engkau ada karena ia ada Supaya dihatimu berkembang cinta Ingatlah karena kasihnya Engkau dewasa Engkau berjaya Engkau menjadi manusia Sempatkan engkau menyapa Secara langsung atau lewat udara Jangan terlambat menyapa Hingga ia tak mampu lagi berkata Jika engkau mampu untuk membantu Jangan biarkan waktu berlalu Setetes keringat tenagamu Sepeser rupiah hasilmu  Akan membuat ia bahagia Jika engkau berikan dengan cinta Sapaan kasihmu akan membuat ia menjadi bangga Jangan engkau tidak datang Ketika ia memanggil dengan kerinduan Membuat ia kesepian Dengen ketidakhadiranmu pada saat yg dibutuhkan Akan membuat hatinya merana Apalagi di usia tua *Ma'ruf Abu Said Husein; 23 Des 2015.

LALAIKAH KITA

 *LALAIKAH KITA* Di saat mereka mulai lengah. Tak lagi menganggap ada wabah. Menutup telinga atas himbauan pemerintah. Covid lebih gencar menyerang. Dan akhirnya mereka pun tumbang. Akan lebih banyak lagi jatuh korban. Jika peringatan tak lagi diindahkan. Jika egoisme dinomersatukan. Dan penyesalan pun hadir belakangan. Adakah Covid itu cara Tuhan. Untuk menguji kesabaran. Untuk memberi kita  ibrah penuh. Laksana kaum Nuh. Yang tenggelam oleh banjir. Karena kikirnya para pandir. Walau kabar berita tak sebesar semula. Tetapi korban hadir lebih nyata. Maka..... Berhati-hati dan waspada. Adalah kebenaran utama.   *Ma'ruf Abu Sa'id Husein https://langitpuisi-indonesia.blogsot.com

REPUBLIK TERCINTA

 REPUBLIK TERCINTA Wahai saudara...... Aku katakan kepadamu tentang sesuatu Tentang kemungkinan Yang telah menjelma menjadi kenyataan Jika "ruh khawarisme" menyekap dada. Jika "ruh khawarisme" mengikat isi kepala. Maka...... Kekejaman atas nama agama akan menjelma. Nalar tak lagi berfungsi. Nurani perlahan sekarat, dan mati. Dan Vandalisme pun akan lebih  menggila. Kekerasan atas nama kesucian agama akan semakin nyata. Takbir memuja Tuhan Hanya berhenti di tenggorokan. Hingga kekuasaan Tuhan tak akan mampu mereka rasakan. Dan tindak kekerasan Disebut pengabdian kepada Tuhan. Di Republik kita tercinta Geliat khawarisme, terlihat semakin nyata. Menentang kekuasaan berideologi Pancasila. Meneror kedamaian di dada Meneror kedamaian di sosial kita Wahai saudaraku semua Waspadai diri anda Waspadai putra-putri anda Pastikan kita merdeka Pastikan mereka merdeka Dari khawarisme baru menyekap dada Dari khawarisme baru, racun isi kepala. Wahai saudara..... Ini nasihat keprihat...

SEDIH DAN KECEWA

 SEDIH DAN KECEWA Sedih itu hadir hari ini Kecewa itu datang turut serta Ketika...., ketika...., ketika mata Saksikan jiwamu disekap amarah yang menggila Hingga nalarmu pun tak berdaya. Dan cacimu pun lahir karenanya Jubah itu tak lagi bercahaya Sorban itu tak lagi tampak mulia Ketika olok-olok telah naik tahta Ketika menghina menjadi bangga. Entah mengapa ? Entah bagaimana ? Dan entah kemana ? Nurani bermigrasi Hingga kata "lonthe" pun berameliorasi.  Dari celoteh kaum berandalan Bermigrasi ke mimbar keagamaan. Aku boleh tak suka..... Engkau boleh tak suka...... Tapi...... Jangan katakan "Lonthe" kepada wanita untuk menghina Apalagi di ruang terbuka. Sebab itu hanya akan turunkan wibawa. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 15 November 2020.

SANTRI

 SANTRI Santri..... Ia tonggak lahirnya bangsa kami. Santri...... Ia masa depan negeri ini. Dalam Madrasah Nalar dan hati di asah Hingga anak bangsa tak pincang dalam memandang Hingga anak bangsa tak tertinggal oleh zaman Nalar dan hatimu padu Bergerak seimbang untuk maju Hingga engkau tak arogan Walau bermahkota ilmu pengetahuan Engkau adalah matahari Pengusir kegelapan seluruh negeri Engkau harapan bangsa Harapan bagi kemajuan Indonesia Harapan kedamaian beragama Harapan kesejahteraan yg merata. * Ma'ruf Abu Said Husein (Jebolan Santri Ponpes Al-Manar, Tengaran, Semarang), Simo, 22 Oktober 2019.

KARENA DOSA

 KARENA DOSA KITA Kemarau telah berjalan sekian lama. Namun titik finish blm terlihat di  mata. Sabar kami menyertainya di sepanjang jalan. Kami coba ketuk pintu langit dg do'a dan harapan. Ku beranikan diri memohon ampunan. Walau malu di dada aku rasakan. Sebab bergunung dosa telah aku lakukan. Aku merasa .,.... panjangnya kemarau kami Sebab bergunung dosa Yang mengotori jiwa. Wahai sebaik-baik pemberi ampunan. Tak ada tempat mengadu  Kecuali padamu. Tak ada yg sanggup bersihkan dosa  Kecuali Engkau Sang Maha. Wahai Tuhan pencipta semesta. Wahai Engkau pengabul setiap doa Wahai Engkau Pengampun setiap dosa Aku datang kepada Mu dg bergunung kesalahan. Karena lemahku hingga syahwat menjajahku.  Aku tahu Rahmat Mu lebih luas dari semua itu.  Maka ..... Aku bersimpuh di kakiMu. Wahai Tuhan Turunkan untuk kami hujan Pelepas dahaga yang kehausan Pencuci hadas dan najis yg menempel di badan. Blagung, 21 Oktober 2019

HARAPAN KAUM PINGGIRAN

 HARAPAN KAUM PINGGIRAN Aku katakan kepadamu wahai saudara Tentang lelahnya bapak KITA Tentang lelahnya bapak KAMI Dalam mengabdi Memajukan bumi Pertiwi Aku katakan kepadamu Tak perlulah seperti Balita Berebut istilah tentang KAMI atau KITA Sebab hanya menoreh luka Menambah beban rakyat di masa Corona Menambah chaos Nusantara tercinta Jika suaramu tak menjadi solusi Jika nyanyimu tak merdu lagi Bagaimana aku harus memuji Sungguh aku tak mengerti Wahai saudara Rakyat Tak butuh debatmu Bukan istilah KAMI atau KITA yang rakyat tunggu Aku rakyat Indonesia Pasti menjadi bangga Jika engkau, dan engkau bekerjasama Membangun Indonesia jaya Telunjuk jari yang menunjuk muka Atas nama kegagalan di masa Corona Tak membuat aku bangga Aku rakyat Indonesia bangga Atas kiprah pahlawan yang tak butuh pujian Rela korbankan diri Agar Corona berhenti Aku rakyat Indonesia bangga Saksikan anak2 negeri berinovasi Aku rakyat Indonesia bangga Saksikan Indonesia berjaya Begitu isi hati ku katakan Sebagai ha...

HERANKU PADAMU

 HERANKU PADAMU Ada kata Kyai di depan namamu Ada kata haji di depan namamu Tapi menebar benci engkau tak malu Menebar dengki engkau tak ragu Sebelum engkau periksa iman tetangga Periksalah imanmu di dada Sepertinya ada penyakit berbahaya Virus kedengkian telah  menguasai dadamu Hingga benar salah engkau tak tahu. Bukan tubuh tetanggamu yang berbau Tapi, bau bacin mulutmu yg memenuhi  rongga hidungmu Aku terpaksa bilang begini Sebab engkau tak mampu memahami. Saya yakin engkau pernah membaca Firman Tuhan dalam Kitab Sucinya Bahwa tidak ada paksaan di dalam agama. Lalu mengapa ? Engkau lupa Begitu heranku di dada Atau.... Telah engkau korupsi ayat2 dalam Kitab suci Agar engkau tampak Sholeh saat membenci Agar engkau disebut mujahid saat menebar dengki. Kitab suciku terjaga oleh Tuhan kawan Sehingga aku tak mau ikut-ikutan menebar kedengkian Karena Tuhanku jelas  tidak mengizinkan * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Agustus 2020

KEMERDEKAAN KITA

 KEMERDEKAAN KITA Tiga setengah abad Engkau ditawan Belanda Tiga setengah tahun lamanya Engkau tertawan Nipon Yang mengaku saudara tua Asia Entah berapa banyak Harta dikorbankan,  Darah dan air mata ditumpahkan Tak bisa dikalkulasi lagi dalam hitungan Itu semua hanya untuk satu kata Yaitu Merdeka Tujuh puluh lima tahun lalu Merdeka bukanlah mimpi Merdeka telah menjadi nyata Karena Rahmat Tuhan Dengan tebusan perjuangan dan pengorbanan tiada Tara Dan NKRI pun berdiri dengan Pancasila Dalam tujuh puluh lima tahun berjalan Dan seterusnya Tak akan berhenti kami menjaga Dengan sekuat tenaga dan penuh cinta Dari setiap upaya pendongkelan NKRI dan Pancasila Satu hari lagi Tanggal tujuh belas Agustus tujuh puluh lima tahun merdeka Mari kita peringati bersama Tentang kemerdekaan kita Mari sampaikan munajat cinta Untuk NKRI Berjaya Untuk NKRI bebas Corona * Ma'ruf Abu Said Husein, Boyolali, 16 Agustus 2020

SESUNGGUHNYA KITA BERSAUDARA

 SESUNGGUHNYA KITA BERSAUDARA Agama tanpa nalar kembali diajarkan Bertopeng takbir lakukan kebrutalan Begitu tadi pagi ku saksikan Dalam rekam pendek kamera amatiran Yang telah tersebarkan Rasa kemanusiaan tercabik oleh suara teriakan dan pukulan Bercampur takbir kepalsuan Dari balik dinding kulihat sosok wanita tersorot kamera Dengan suara gemetar berucap isytighfar. Dalam panik dan takut yang jelas tergambar. Walau tak lihat langsung dengan mata Setiap yang memiliki nurani pasti berduka. Berduka karena agama yang dicemarkan Berduka karena kemanusiaan yang disingkirkan. Wahai saudaraku dalam iman Wahai saudaraku dalam kemanusiaan Sampaikan agama dengan perilaku mulia Tidak sekedar dengan kata-kata Apalagi dengan perilaku durjana Jangan rendahkan agama Tuhan Dengan tindakan melawan kemanusiaan. Mari junjung Asma Sang Maha Dengan keadilan dan perilaku mulia Mari teladani Muhammad al-mustafa Untuk menjadi pelindung sesama Yakinmu, yakinku, dan yakin mereka Tak boleh dipaksa dan dihin...

PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH

PEDOMAN KEHIDUPAN ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH PENDAHULUAN A. PEMAHAMAN Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik). B. LANDASAN DAN SUMBER Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ialah Al- Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti ...

MENGENAL ORGANISASI MUHAMMADIYAH

MATERI KEMUHAMMADIYAHAN KELAS IX   Muhammadiyah sebagai  organisasi atau persyarikatan yg dikenal paling merata massanya dan rapi administrasinya mempunyai tugas utama, yaitu pada pelaksanaan misi dakwah Islam amar ma‟ruf nahi munkar di tengah masyarakat.   Visi dan Misi Muhammadiyah  1. VisiMuhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah denganwatak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma‟ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatanlil‟alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hadist yang  Artinya : ” Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernah ditanya :”Manakah amal yang paling dicintaiAllah? Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit”.  Dalam riwayat lain beliau bersabda ”Dan lakukanlah amal amal itu, sekadar kalian sanggup melakukannya.” (HR.Bukhari) 2. Misi Muhammadiyah sebagai g...