HERANKU PADAMU
Ada kata Kyai di depan namamu
Ada kata haji di depan namamu
Tapi menebar benci engkau tak malu
Menebar dengki engkau tak ragu
Sebelum engkau periksa iman tetangga
Periksalah imanmu di dada
Sepertinya ada penyakit berbahaya
Virus kedengkian telah menguasai dadamu
Hingga benar salah engkau tak tahu.
Bukan tubuh tetanggamu yang berbau
Tapi, bau bacin mulutmu yg memenuhi rongga hidungmu
Aku terpaksa bilang begini
Sebab engkau tak mampu memahami.
Saya yakin engkau pernah membaca
Firman Tuhan dalam Kitab Sucinya
Bahwa tidak ada paksaan di dalam agama.
Lalu mengapa ?
Engkau lupa
Begitu heranku di dada
Atau....
Telah engkau korupsi ayat2 dalam Kitab suci
Agar engkau tampak Sholeh saat membenci
Agar engkau disebut mujahid saat menebar dengki.
Kitab suciku terjaga oleh Tuhan kawan
Sehingga aku tak mau ikut-ikutan menebar kedengkian
Karena Tuhanku jelas tidak mengizinkan
* Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Agustus 2020
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform