SESUNGGUHNYA KITA BERSAUDARA
Agama tanpa nalar kembali diajarkan
Bertopeng takbir lakukan kebrutalan
Begitu tadi pagi ku saksikan
Dalam rekam pendek kamera amatiran
Yang telah tersebarkan
Rasa kemanusiaan tercabik oleh suara teriakan dan pukulan
Bercampur takbir kepalsuan
Dari balik dinding kulihat sosok wanita tersorot kamera
Dengan suara gemetar berucap isytighfar.
Dalam panik dan takut yang jelas tergambar.
Walau tak lihat langsung dengan mata
Setiap yang memiliki nurani pasti berduka.
Berduka karena agama yang dicemarkan
Berduka karena kemanusiaan yang disingkirkan.
Wahai saudaraku dalam iman
Wahai saudaraku dalam kemanusiaan
Sampaikan agama dengan perilaku mulia
Tidak sekedar dengan kata-kata
Apalagi dengan perilaku durjana
Jangan rendahkan agama Tuhan
Dengan tindakan melawan kemanusiaan.
Mari junjung Asma Sang Maha
Dengan keadilan dan perilaku mulia
Mari teladani Muhammad al-mustafa
Untuk menjadi pelindung sesama
Yakinmu, yakinku, dan yakin mereka
Tak boleh dipaksa dan dihina
Sebagaimana di Firmankan oleh Tuhan dalam kitab suciNya
"Tidak ada paksaan di dalam agama".
Ini sekedar KONTEMPLASI
Dari al-fakir yang memandang rekam fakta dengan hati.
Semoga Tuhan menganugerahkan pencerahan
Kepadaku, kepadamu, dan kepada mereka
Sebab kita semua bersaudara.
Wallahu a'lam bi al-shawab.
Boyolali, 9 Agustus 2020.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform