MASIH INGATKAH KITA ?. Masih ingatkah kita. Bahwa tubuh manusia berjalan sesuai dengan hukumnya. Dari bayi yang tak berdaya. Tumbuh dewasa menuju puncak kesempurnannya. Kemudian melemah pela-pelan seiring berjalannya usia. Sampai pada titik nadir terendah, kematian lah yang menjadi batasnya. Jika manusia melupakannya. Dan kehati-hatian tak pernah ada. Maka penyesalan yang akan menjadi hadiah untuknya. Namun..... Jika manusia tak berhenti mengingatnya. Dan tanggung jawab melekat dalam setiap geraknya. Maka, nikmat syukur tak mau berpisah darinya. Syukur selalu hadir dalam seluruh masa. Ketika keadaan lemah ia bersyukur. Ketika menjadi kuat, ia pun bersyukur. Ketika sehat, ia bersyukur. Ketika sakit pun ia bersyukur. Ketika lapang, ia bersyukur. Dan saat smpit pun ia bersyukur. Syukur menjadi. Jiwa. Saat "hakikat" telah digenggamnya. Tawa dan tangis hanyalah warna. Lapang dan sempit relatif belaka. Sebab jiwa lah penentunya. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 9 Juni 2022.
RENUNGAN ATAS FAKTA DAN INTUISI PECINTA KEBIJAKSANAAN