TAWAKAL
Aku gerakkan tanganku perlahan.
Dalam empat belas tahun berjalan.
Jemari kecilku mencoba melukiskan kebesaran Sang Maha.
Dalam ikatan niat suci
Pengabdian pada Sang Maha Tinggi.
Kecil dan lemah jari-jemari
Bisikkan lelah dalam dada
Lolong srigala meminta
Tinggalkan kuas dan kanvas beserta tinta.
Sesungguhnya aku suka mendengar lolong Srigala.
Menyiratkan nasihat, harapan, maupun godaan, dan hiburan yang batasnya lebih tipis dari sutera.
Namun...., aku takut kanfas itu terbang setelah aku tinggalkan.
Melayang jauh kemudian menghilang.
Bersama mengeringnya tinta
Dan akhirnya terhempas menjadi sampah tak berguna.
Aku tak pernah bosan mengusir ragu.
Walau ia tak jua berhenti datang menyerbu.
Akhirnya .......
Hanya tawakal bentengku.
Untuk tetap dalam pengabdian.
Antara hijrah maupun tetap diam dan bertahan.
* Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 30 April 2022.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform