RINDU
Dzikir malam itu.
Dzikir dalam sepi tanpa kata.
Dzikir dalam relung Belantara.
Binatang-binatang terdiam seribu bahasa.
Terpana........
Terpesona.......
Oleh alunan asma luhur tanpa kata.
Kian malam kian terasa sepi.
Tak terdengar bunyi-bunyian atau suara lagi.
Kecuali para melata yang asyik memuji Tuhannya dengan bahasa.
Kian malam kian hening semakin lekat.
Bersama hasrat untuk selalu dekat.
Dalam hening penuh nikmat.
Bersama biji tasbih yang terus berputar.
Dan jiwapun bergetar.
Wahai Tuhanku.
Wahai kekasihku
Mengingat keagungan asmaMu.
Tenangkan jiwaku.
*Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 16 Januari 2022.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform