Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

PALESTINA MEMANGGIL KITA

 PALESTINA MEMANGGIL KITA. Apa yang kita rasakan kawan ? di bulan mulia kita Saat kita berbuka dengan segudang nikmat makanan dan minuman di meja. Saat kita sholat dengan alas karpet yang nyaman dan mengkilap di masjid-masjid kita. Sementara, saudara kita di Palestina. Berbuka dengan popor senjata di wajahnya. Mengerjakan sholat, diinjak-injak kepalanya, dan diusir dari masjidnya Anak-anak tertembak mati dalam gendongan ibunya. Tangis wanita-wanita ditinggal mati suaminya. Adakah rasa biasa-biasa ? yang hadir di dada. Atau terasa sedih menysesakkan dada. Inilah nurani yang bertanya kepada kita kawan ? Sebagai sebagai muslim, yang memanggul keprihatinan. Jika kita tak merasakan apa-apa. Sungguh kepala kita telah melupakan kedua kaki kita. Jantung kita telah melupakan paru-paru yang banyak berjasa.  Dan kita telah lupa dari  ajaran Muhammad Al-Mustafa.  Bahwa semua muslim bersaudara. Hari ini Palestina memanggil kita sebagai saudara. Memanggil untuk dukungan merdeka. D...

RIZKI BAROKAH

RIZKI BAROKAH  Rizki barokah  Itu yang mereka cari Namun alamatnya tak pernah Mereka mengerti Hakikatnya tak pernah dipahami Dari mana Datangnya, Tak pernah ditanya Prosesnya lurus atau tidak, Tak lagi dilacak Hak dan kewajiban, Tak lagi diseimbangkan Banyak pegawai jam kerja pada keluyuran Di berbagai swalayan dan restoran Namun mereka tak pernah lupa  Dari menagih renumerasi, sertifikasi dan entah apalagi Ini bukan bualan atau kecemburuan Namun itu realitas yang dipertontonkan.  Di setiap tahun berjalan Selalu ramai perbincangan gaji  tambahan Dengan nama THR, Tiga belasan,  Atau apalagi yang aku tak mengerti Entah mengapa ? Gaji pegawai selalu meninggi Tapi korupsi semakin menjadi  Bahkan hampir di setiap lini Maka keberkahan pun melenggang pergi. @Ma'ruf  Abu Said Husein, Simo, 11- 4 - 2023. 

AL-AQSA, UNTUKMU SEPOTONG DO'A

 AL-AQSA, UNTUKMU SEPOTONG DO'A Aku dengar lagi tangis derita. Saat dentum peluru kembali meneror al-aqsa di Palestina. Gagang senapan memukul kepala-kepala wanita. Memukul wajah-wajah tampan pemuda-pemuda penghuni surga. Dengan taring berlumuran darah. Mereka bubarkan sujud penghambaan di malam mulia penuh berkah. Mereka ciptakan teror menakutkan di Rumah ibadah. Dalam tarawih dan i’tikaf di bulan penuh Rahmah.. Pasukan srigala jahat menyerang saudara kami yang tak bersenjata. Memukuli jamaah laki-laki dan wanita tanpa rasa iba. Sebab hati mereka tak lagi tersimpan di dada. Hati dan rasa mereka telah mati termakan ambisi. Dan Terkubur oleh arogansi. Mataku tiba-tiba berkaca-kaca. Saat telingaku mendengar jerit tangis wanita dalam berita. Yang diserang dengan  membabi buta. Hatiku pun tak sanggup menahan amarah. Saat mataku saksikan bercak-bercak darah mengotori jubah. Dibalik tubuh tengkurap dengan tangan terikat. Dibawah sepatu-sepatu but para penjahat. Wahai saudaraku di Pa...

MOSI TIDAK PERCAYA

 MOSI TIDAK PERCAYA “Sidang terhormat” di gedung Rakyat itu terjadi di bulan mulia. Karena cinta Indonesia, kami menyimak bersama, walau hanya melalui layar kaca. Khotbah demi khotbah kami cermati dengan saksama. Nyanyian demi nyanyian kami dengarkan sebagai hiburan.  Celoteh demi celoteh kami simak dengan rasa kecewa yang menggumpal di dada. Saat khotbah Sang Pujangga menggelegar mengguncang sidang. Bagai mantra suci  Khotbah pujangga memaksa keluar sesuatu yang tersembunyi. Lahirlah Celoteh yang menyiratkan sedikit kejujuran. Kejujuran tentang “penghianatan”. Empat tahun lalu. Kami memilihmu bukan  untuk menipu. Kami memilihmu bukan untuk melindungi pencuri. Apalagi untuk mencuri. Tapi, kami memilihmu untuk memperbaiki negeri. Dan yang terjadi, jauh panggang dari api.  Kami rakyat Indonesia merasa sangat kecewa. Kecewa yang lahirkan mosi tidak percaya.  Bagaimana bisa kami percaya kepada Tuan – tuan di gedung perwakilan.  Sedang Rancangan undang-unda...

KASIH SUCI

 KASIH SUCI Di tepian pagi Kedua mataku saksikan sebuah tanda. Tanda keagungan Sang Maha. Dan ibrah bagi setiap anak manusia.  Di tepian pagi  Aku lihat balita mungil dalam gendongan ibunya. Dalam belai dan kasih bapanya. Kasih yang tak berbatas Sayang yang tak pernah kandas Kasih mereka seperti udara. Kasih yang tak dapat diganti dengan apa saja. Walau dengan emas dan  permata. Kasihnya suci. Kasih laksana Matahari. Kasih yang tulus, tak berharap balas Budi. Kasih yang lahir dari kesejatian cinta. Sebagai amanah dari Sang Maha. Maka Tuhan pun berkata.  Ridho Tuhan atas anak manusia, ada di tangan ibu dan bapa Kesalehan anak manuasia tanpa guna. Kesuksesan anak manusia tak berarti apa-apa. Jika ia durhaka kepada yang mengandungnya. Durhaka kepada yang melahirkan dengan bertaruh nyawa  Durhaka kepada yang dengan keringat dan air mata  Mencari nafkah untuk hidupnya. Maka wajarlah jika Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu. Maka wajarlah jika Bapakmu ...