MOSI TIDAK PERCAYA
“Sidang terhormat” di gedung Rakyat itu terjadi di bulan mulia.
Karena cinta Indonesia, kami menyimak bersama, walau hanya melalui layar kaca.
Khotbah demi khotbah kami cermati dengan saksama.
Nyanyian demi nyanyian kami dengarkan sebagai hiburan.
Celoteh demi celoteh kami simak dengan rasa kecewa yang menggumpal di dada.
Saat khotbah Sang Pujangga menggelegar mengguncang sidang.
Bagai mantra suci
Khotbah pujangga memaksa keluar sesuatu yang tersembunyi.
Lahirlah Celoteh yang menyiratkan sedikit kejujuran.
Kejujuran tentang “penghianatan”.
Empat tahun lalu.
Kami memilihmu bukan untuk menipu.
Kami memilihmu bukan untuk melindungi pencuri.
Apalagi untuk mencuri.
Tapi, kami memilihmu untuk memperbaiki negeri.
Dan yang terjadi, jauh panggang dari api.
Kami rakyat Indonesia merasa sangat kecewa.
Kecewa yang lahirkan mosi tidak percaya.
Bagaimana bisa kami percaya kepada Tuan – tuan di gedung perwakilan.
Sedang Rancangan undang-undang untuk mengatasi korupsi.
Engkau gagalkan demi kepentingan.
Bagaimana kami sanggup percaya.
Sedang kebaikan engkau patahkan di tengah jalan.
@Ma’ruf Abu Said Husein, Simo, 5 April 2023.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform