Langsung ke konten utama

Postingan

JALAN KESELAMATAN

 JALAN KESELAMATAN Hidup manusia di dunia. Adalah merantau mengemban amanah Sang Maha. Dengan batas waktu yang ditentukan. Untuk menghimpun perbekalan Dengan segala amal kebaikan  Tuhan memberi Si hamba beragam  cara Untuk beramal dengan pahala berlipat ganda Untuk beramal dengan pahala mengalir sepanjang masa Hingga Si hamba selamat dari siksa neraka Shodakoh jariyah adalah cara utama. Yang disediakan Tuhan untuk hambaNya Sebagai wujud kasih dan cinta Hingga Si hamba tidak celaka Sedikit atau banyak bukan satu-satunya ukuran Melainkan lurusnya niat dan perbuatan Serta banyaknya faidah dan kemanfaatan Maka bersegeralah melaksanakan Jika engkau kaya, gunakan hartamu Jika pandai, gunakan ilmumu Jika engkau kuat , gunakan tenagamu Dan...... Jika engkau memiliki ketiganya Maka.....gunakan seluruhnya Niscaya tak ada penyesalan pada akhirnya *Ma`ruf Abu Said Husein, Simo, 21 Februari 2023.

SRI SUMARTI

 SRI SUMARTI Sri Sumarti Engkau guru ngaji Bukan pegawai negri Pengabdianmu ikhlas untuk illahi Walau gaji kecil Engkau pantang korupsi Sebab di kepalamu Ide mulia terpatri Beramal ikhlas untuk mengabdi Demi cita mulia Yakni ridhlo Sang Maha Serta majunya Indonesia Tangismu Bukan karena kecil gajimu Tapi.... Karena saksikan cinta bangsa yg mulai layu. Karena agama diperalat para penipu Tapi.... Untukmu Sri Sumarti Aku tak pernah sangsi Cintamu kepada bangsa begitu tinggi Engkau korbankan waktu yg ada  Engkau korbankan semua yg engkau punya Demi majunya anak2  Indonesia. Engkau langkahkan kaki menuju madrasah pagi atau sore hari. Semangatmu selalu membara Menyirami tunas-tunas bangsa. Semua karena cinta. Cinta Indonesia. Cinta Agama. Demi Sang Maha. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 09 Februari 2023.

SELAMAT TAHUN BARU UNTUK KITA

SELAMAT TAHUN BARU UNTUK KITA Selamat bergembira untuk semua. Tahun baru Imlek akan segera tiba. Tahun baru dalam Kalender Guang Di berkebangsaan China. Juga Tahun baru untuk kita semua. Segenap Bangsa Indonesia  Walau tak ada petasan di rumah kami. Walau tak ada Angpao yang dibagi-bagi. Tapi kami ikut berbahagia. Sebab kami ikut libur bersama. Berbahagia bersama keluarga. Wahai saudara... Faham kah kita Bahwa ini anugerah dari Sang Maha. Maka bersyukur adalah utama.  Keragaman adalah anugerah Tuhan. Maka ...... Jangan pernah memaksa untuk menyeragamkan. Biarkan kami hidup bersama. Belajar menangkap kesejatian dalam kehidupan. Belajar menemukan cinta dalam kemanusiaan. Selamat Tahun baru untuk kita. Awali hari dengan kasih sesama. Awali hari dengan penuh cinta. Sebagaimana para nabi ajarkan. Semenjak nabi pertama  Adam alaihi salam. Hingga Muhammad Al-mustafa nabi penutup di akhir zaman.  Mari kita jaga Indonesia kita Kaya dalam ragam warna. Tetap bersatu Sebagai Ban...

DASA WARSA KELAHIRAN

 DASA WARSA KELAHIRAN Waktu terus berjalan dalam kuasa Tuhan. Ia tak berhenti melewati pagi. Melintasi senja. Dalam  dasa warsa usia Huseinku tercinta.   Wahai Husein anakku Genap sudah sepuluh tahun usiamu Tepat di lima belas Januari Tahun ini Dalam hitungan Tahun Masehi Wahai anakku Ingat-ingatlah selalu Tentang harapan ibu dan bapa Yang bapak sematkan dalam namamu sebagai sebuah tanda dan do'a. Milikilah keberanian  Dari al-Husein cucu nabi Milikilah kebijaksanaan  Dari imam Ja'far bin Muhammad yang tercerahkan. Keduanya adalah imam utama. Pewaris ilmu Muhammad Al- mustafa Wahai anakku Ingat-ingatlah selalu Tentang dua hal utama Untuk menaklukkan dunia yang penuh tipu daya. Keberanian dan kebijaksanaan. Adalah dua hal utama yg diteladankan. Oleh Al-Husein yang disucikan Oleh Imam Ja'far yang tercerahkan. *Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 15-01-2023.

TUHAN

 TUHAN  Tuhan..... Aku memuja Ia memuja Mereka memuja Dalam cara yang berbeda-beda Langit biru mendendangkan tasbihnya. Gunung-gunung memuji keagungan Sang Maha Dan Lautan tak berhenti lantunkan gema takbir dalam ombak yang berkejaran. Bersama berjuta bintang yang tak lelah memuja bersama berpendarnya cahaya.   Tuhan..... Engkau hadir dalam setiap puja. Engkau hadir dalam setiap fenomena  Engkau hadir kapan saja. KebesaranMu terlihat nyata  KeagunganMu tampil dalam setiap cipta.  Terimakasih Tuhan HadirMu selalu merubah duka. Menjadi tenang dan bahagia. HadirMu merubah hati yang resah. Menjadi terang dan bersinar cerah. Tuhan..... Sungguh keadilanMu sempurna. Sedih dan bahagia  Hadir menurut fitrahnya. Ia hadir dalam setiap jiwa. Oleh karena itu para bijak berkata. Jangan biarkan sedih dan kecewa hadir terlalu lama.  Atau menumpuk kebahagian secara berlebihan.  Sebab keduanya  Mengganggu kesehatan raga. Dan mengganggu kesehatan jiwa...

LEMBAR PERTAMA

 LEMBAR PERTAMA Kawan..... Tahun telah berganti Lembar demi lembar telah kita torehkan  Pada lembar tahun yang telah kita tinggalkan. Terdapat ribuan coretan duka Maupun ribuan lukisan tawa  Semuanya mengandung pelajaran Jika kita tak enggan dalam merenungkan. Kawan.... Tahun telah berganti  Lembar pertama akan segera kita isi Mari ukir bersama dengan hal  terpuji. Bermanfaat untuk diri dan sesama Serta seluruh makhluk Tuhan dalam hamparan semesta. Kawan..... Niat yg kuat perlu kita tanam dalam dada. Hingga....... Kita istiqomah sepanjang masa. Jiwa tetap tegar Walau masalah tak berhenti menghajar. Kawan....... Mari mulai tahun baru kita dengan iringan do'a Dengan niat yang bulat Dengan tekat yang kuat. Dalam amal manfaat Kawan ...... Mari kita lukis bersama Lbaran-lembaran di tahun baru kita Dengan awalan yang baik Tengah yang baik Dan akhir yang baik Begitulah harapan kita Semoga ia hadir dalam nyata. Bersama pertolongan Sang Maha Penguasa seluruh semesta Deng...

WAKTU KITA

 WAKTU KITA Pagi mu ...... Pagi ku Dan pagi kita Siang mu...... Siang ku Dan siang kita. Malam mu..... Malam ku  Dan malam kita Dan seluruh waktu kita Harus selalu waspada Dan memohon perlindungan Sang Maha Dari semua goda Dari Iblis yang menyelinap dalam aliran darah setiap anak adam. Dari Iblis yang menjelma dalam tahta dan harta. Dari Iblis yang menyusup dalam tubuh laki-laki atau wanita Yang Tak pernah lelah mencari mangsa.  Dengan semangat menyala penuh dendam  Iblis kian gencar  sesatkan anak-anak adam. Mencabut rasa malu dari dada. Hingga mereka....... Tak malu bertelanjang ria Di pasar-pasar, di jalan raya maupun di tempat umum lainnya. Mereka ringan mengumpat Biar dianggap kuat. Mereka bangga meminum "ciu" Agar dibilang maju. Maka....... Waspadalah kita Jaga diri dan keluarga. Bentengi mereka dengan ilmu agama. Dengan sholat yang selalu terjaga Dengan dzikir di setiap masa Hingga iblis Enggan mendekati kita Dan Iblis  Gagal menambah pasukannya. @ M...

IBU

 IBU Kawan ..... Lihatlah ibumu dengan segenap jiwa. Jika tempatmu jauh berada Mendekatlah secara berkala. Atau jika engkau tak berdaya. Perhatikan gambar kerut dahi wajahnya, yang telah banyak berjasa Sadari bahwa engkau ada karena ia ada Supaya dihatimu berkembang cinta Ingatlah karena kasihnya Engkau dewasa Engkau berjaya Dan engkau menjadi manusia Sempatkan engkau menyapa Secara langsung atau lewat udara Jangan terlambat menyapa Hingga ia tak mampu lagi berkata Jika engkau mampu untuk membantu Jangan biarkan waktumu berlalu Setetes keringat tenagamu Sepeser rupiah hasil kerjamu. Saat engkau berikan dengan kasih dan cinta Akan membuat ia berbahagia Sapaan kasihmu akan membuat ia menjadi bangga Jangan engkau tidak datang Ketika ia memanggilmu dengan kerinduan. Jangan biarkan kesepian menyekap jiwa Dan kerinduan menyandera dalam asa untuk berjumpa . Hingga rasa sedih dan merana menjelma. Apalagi di usianya yang telah senja.  @Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 22 Desember 2022....

BERHALA

 BERHALA  Di silih bergantinya zaman Tuhan tak berhenti diduakan Sejak sebelum Ibrahim ada Terus berkembang di zaman kita Dengan wujud yang berbeda. Pagi ini aku belajar kepadamu wahai para Pahlawan kebenaran. Wahai Ibrahim kekasih Tuhan Engkau hancurkan berhala-berhala di pinggiran Ka'bah Wahai Muhammad kekasih Tuhan Engkau ajarkan kepada ummat, bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang haq untuk disembah Wahai  para kekasih Tuhan Engkau ajari kami kuburkan kebodohan Engkau ajari kami musnahkan kemusyrikan Bersama hancurnya latta, manna dan uzza yang telah dipertuhankan. Wahai engkau para kekasih Tuhan Tauhid yang telah engkau ajarkan Kini telah diporak-porandakan. Dengan dibangunnya berhala pangkat dan jabatan. Dengan harta yang dipertuhankan Memang....... Mereka tak mendirikan altar pemujaan di rumah-rumah mereka Tetapi... Mereka membangun berhala di istana jiwa Berhala yang terus dibawa kemana-mana Berhala yang tak berhenti dipuja-puja Wahai para kekasih Tuhan Izinkan a...

MUKTAMAR SURAKARTA DAN HARAPAN KITA

MUKTAMAR SURAKARTA DAN HARAPAN KITA Puluhan juta ummat  Tumpah memadati Surakarta. Datang dari berbagai penjuru Nusantara.  Memanggul sebuah harapan. Terpilihnya pemimpin masa depan.  Telah tua sudah usiamu. Dalam hitungan usia manusia. Satu abad lebih jumlah jari tangan kita. Selama itu....... Engkau membangun Indonesia. Membangun peradaban islam berkemajuan.  Islam toleran ditengah kemajemukan. Maka, terimakasih aku ucapkan. Aku berharap. Wisdom tetap menjadi jiwa. Dengan Al-Qur'an Penerangnya Bersama cahaya Muhammad Al-mustafa tertancap di dada.   Siapapun pemimpin yang ditetapkan. Tetaplah moderat dalam pemikiran. Tetaplah moderat dalam aksi di tengah kemajemukan. Jangan biarkan fanatisme membabi-buta. Ashabiyah atas nama agama. Dan segala bentuk kedangkalan berfikir mampir di rumah kita. Apalagi tinggal dan menetap berlama-lama.  Itu harapanku  Itu harapan mereka. Itu harapan kami semua. Dari Muktamar agung di Surakarta. *Ma’ruf  Abu Said Hus...

"MI'RAJ KE LANGIT"

 "MI'RAJ KE LANGIT" Seperti biasa. Kami berkumpul dalam " Safinah Dzikir". Menajamkan rasa sebagai hamba. Lampiaskan rindu dengan menyebut nama indah Sang Maha  Safinah mulai berjalan perlahan. Saat jamaah serentak mulai mendayung dengan fatehah sebagai wasilah. Gema dalam puja dan doa Menarik jiwa-jiwa yang ikhlas terbang ke langit. Mendekap bahagia dalam puja.  Bersimpuh dihadapan keagungan Sang Maha.  * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 21 Oktober 2022.

BERGURU KEPADA SEMESTA

 BERGURU KEPADA SEMESTA Embun pagi datang menyapa Menyelinap ke dinding qalbuku Di setiap tarikan nafas dzikir dan doa. Mengajakku untuk terus berguru pada semesta. Mari berguru pada wayang dalam keihlasan.  Tak pernah menggerutu Tak pernah protes Dan tak pernah mengeluh  Menjalani setiap peran. Mari berguru pada udara Yang selalu Istqomah dalam memberi. Dan ikhlas sebagai kunci Atas peran yang ia emban ÄŽari Sang Sutradara kehidupan Mari betguru pada bayang-bayang Berguru dalam ketaatan  Berguru dalam kesetiaan Dan tak pernah mengeluh di setiap keadaan Di saat lelah Disaat sedih Di saat bahagia Ia tetap setia menemani Tuannya Tak akan berhianat walau menderita * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, waktu pagi 18 Oktober 2022.

KECEWA

 KECEWA Aku....... Aku manusia. Maka aku bisa kecewa. Aku bisa sedih, gembira  dan  tertawa. Kecewaku.... Kecewamu ..... Kecewa kita wajar adanya Begitulah saat harapan dipatahkan dalam perjalanan. Saat lamaran Sang perjaka telah diterima. Ijab kabul telah dilaksanakan. Tiba-tiba ia diusir dari pelaminan. Entah mengapa ? Entah mahar uang  yang kurang Atau kebodohan dalam menghitung cuan. Atau kepongahan dalam egoisme jabatan Aku boleh kecewa Engkau boleh kecewa Tapi jangan terlalu lama. Labuhkan kembali harapan dalam sujud. Dalam Samudera kemurahan Tuhan Bukan dalam kepongahan anak manusia yang sedang berkuasa.  * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 12 Oktober 2022.

PANCASILA

 PANCASILA Pancasila....... Ku renungkan dirimu bersama rasa dan  nalarku Pancasila....... Engkau luar biasa. Maka...... Namamu aku simpan dalam dada. Engkau anugerah dari Sang Maha. Engkau satukan kami, walau kami berbeda-beda. Aku Jawa Ia  Sunda Mereka Dayak maupun Papua Atau  pun yang lainnya Semua adalah kita Menjadi Indonesia Pancasila...... Nilai-nilai mu ada dlm hidup kami semua. Maka kami menjaga sekuat tenaga. Mendongkel mu Berarti membunuh kami semua. Pancasila.......... Berkali-kali eksistensimu digoyang Srigala  Engkau tetap kokoh berdiri Sebab nilaimu ada di dada kami. Mengalir dalam setiap darah anak-anak negeri. Mengakar kuat dalam setiap adat kami. Kokohmu hingga hari ini Inilah sebuah pertanda Bahwa Pancasila dalam  lindungan Sang Maha Tinggi. Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 1 Oktober 2022.

SALAM DAMAI UNTUKMU

*INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN.*  *SALAM DAMAI UNUKMU* Kabar itu ku terima siang ini. Tentang berpulangnya pahlawan kami.  Sang pencerah anak-anak negeri. Satu bintang Nusantara kembali jatuh ke bumi. Tangis duka pun menggelantung di langit bumi Pertiwi. Salam damai untukmu bapa. Yang telah dipanggil Sang Maha Cinta. Telah banyak lilin yang engkau nyalakan. Untuk mengusir kegelapan.  Mengusir jumud dalam altar suci Perguruan Tinggi.  Membongkar dinding feodal dalam bernalar. Membangun cakrawala berfikir terbuka. Membangun toleransi antar ummat beragama. Terimakasih guru. Dari tempat yang tidak dekat. Aku turut bermunajat. Agar kembalimu  dipenuhi  rahmat. Bersama doa para malaikat.. Untukmu aku hadiahkan al-fatehah. Semoga kuburmu penuh berkah.  *Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 18 September 2022.

JIMAT YANG TERBAKAR

 JIMAT YANG TERBAKAR Satu persatu mulai terungkap. Satu persatu mulai tertangkap. Mantra menyebut nama tak lagi berguna. Azimat Samba telah sirna. Azimat Samba lebur terbakar. Oleh "darah suci" yang dipaksa keluar dengan senjata api. Laksana kematian Yesus dalam tradisi kristiani. Tetesan darahnya menyibak kelam dunia hitam. Tentang pembunuhan. Tentang perjudian. Dan tentang lainnya yang sepadan. Tetesan darahnya ..... Membuka wajah-wajah  buram bertopeng pahlawan. * Ma'ruf Abu Said Husein, Karanggede, 23 Agustus 2022.

SEJARAH DUKA

 *SEJARAH DUKA* Dalam diam mataku terpejam membayang.   Tentang Sejarah duka yg terekam dalam ratusan kitab terpercaya. Tentang upaya genosida oleh Sang raja. Di sebuah lembah bernama Karbala. Derap kuda Kafilah suhada' menerabas lautan Sahara  Dalam komando cucu Muhammad nan gagah perkasa. Dialah Husein bin Ali Sang pemuda penghulu Surga.  Debu Padang pasir mengebul ke angkasa. Pergi menghilang bersama langkah kuda yang terhadang. Terhenti oleh barisan tentara Khalifah. Utusan Yazid putera Muawiyah.  Menghadang kafilah menuju Kuffah. Debu kembali mengebul ke angkasa. Saat pertempuran tak lagi terhindarkan. Dan debu Sahara meyelimuti Karbala. Menjadi saksi kebiadaban Sang raja.  Atas Husein putera nabi. Bersama tujuh puluh dua keluarga yang dipaksa meregang nyawa. Ini adalah kisah penuh duka. Duka atas upaya genosida keluarga al-Mustafa. Duka atas kedzaliman penguasa. Duka atas kemanusiaan yang disingkirkan. Dan duka atas penguburan kebenaran. *Ma'ruf ...

MASIH INGATKAH KITA ?

 MASIH INGATKAH KITA ?. Masih ingatkah kita. Bahwa tubuh manusia berjalan sesuai dengan hukumnya. Dari bayi yang tak berdaya. Tumbuh dewasa menuju  puncak kesempurnannya. Kemudian melemah pela-pelan seiring berjalannya usia. Sampai pada titik nadir terendah, kematian lah yang menjadi batasnya. Jika manusia melupakannya. Dan kehati-hatian tak pernah ada. Maka penyesalan yang akan menjadi hadiah untuknya. Namun..... Jika manusia tak berhenti mengingatnya. Dan tanggung jawab melekat dalam setiap geraknya. Maka, nikmat syukur tak mau berpisah darinya. Syukur selalu hadir dalam seluruh masa. Ketika keadaan lemah ia bersyukur. Ketika menjadi kuat, ia pun bersyukur. Ketika sehat, ia bersyukur. Ketika sakit pun ia bersyukur. Ketika lapang, ia bersyukur. Dan saat smpit pun ia bersyukur. Syukur menjadi. Jiwa. Saat "hakikat" telah digenggamnya. Tawa dan tangis hanyalah warna. Lapang dan sempit relatif belaka. Sebab jiwa lah penentunya. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 9 Juni 2022.

"TAKDIR" TERINDAH

 * "TAKDIR" TERINDAH * Dalam setiap gerak waktu. Aku tak ingin  melepaskan dekapanmu. Walau dalam sejengkal waktu. Sebuah dekapan yang menghunjam rasa.  Dalam kepedihan sepi, sunyi tanpa kata. Dalam perih meledak membahana. Maupun.... Dalam bahagia yang terpendam dalam dalam bisu tanpa sepotong tanda. Dan dalam bahagia teriring tawa. Aku mencoba mengikat rasa. Dalam syukur penuh gelora Dalam dzikir memuji Sang Maha. Menyertaimu adalah "takdir terindah" dalam kehidupan. Bersama dzikir sepi malam hari penuh puja. Atau tasbih bersama matahari yang tersembunyi dibalik dada dalam setiap aktivitas tubuh fana. Menyebut asmaMu adalah penyembuh luka. Mengusir resah dalam dada. Alirkan mata air kedamaian dan ketenangan untuk jiwa. Terimakasih Tuhan atas cintaMu. Terimakasih Tuhan atas kasihMu. Cinta dan kasih yang tak berbatas tempat dan waktu. * Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 30 Mei 2022.

SELAMAT JALAN BUYA

 SELAMAT JALAN BUYA Tepat di hari Jum'at penuh berkat. Bersamanya ruh sucimu terbang ke langit. Lambaian tangan bahagia terlihat nyata. Berkendara bergudang amal kebaikan untuk bangsa. Untuk kedamaian ummat manusia. Duka bercampur haru terasa menyesak di dada. Mendengar berita di layar kaca. Tentang Sang Pendekar kemanusiaan yang kembali berpulang  menghadap Sang Maha. Hangat di kelopak mata mulai terasa. Butiran air mataku menetes, entah mengapa. Bagiku engkau teladan bagi seluruh anak bangsa. Dalam sederhana dan bahagia. Teladan bagi ummat  dalam berorganisasi.  Untuk tidak terjebak dalam egoisme kelompok perusak nurani. Teladan dalam kehidupan berbangsa dengan menjunjung Bhineka Tunggal Ika. Dan Teladan dalam beragama. Yang menjadi Rahmat bagi semesta. Engkau ajarkan keharmonisan dan  cinta. Sebagai pengabdian kepada Sang Maha. Sebagai Bhakti untuk bangsa dengan segenap jiwa. Dalam ikhlas yang sempurna. Aku ucapkan SELAMAT JALAN Buya. Semoga engkau selalu dal...