MEMENUHI UNDANGAN BUPATI PATI
Telah ramai di media sosial kita
Tentang suara rakyat Pati yang menolak kesewenang-wenangan.
Tentang rakyat Pati yang menolak dimarginalkan.
Tentang rakyat Pati memenuhi undangan Bupati sebagai tantangan
Sepertinya bakal ada gelombang masa
Di bawah langit kelabu yang menggantung cemas,
rakyat Pati akan mengalir seperti sungai yang mencari muara,
membawa suara yang tak lagi bisa dibungkam
oleh pagar besi dan lidah-lidah ancaman.
Di setiap langkah, ada kenangan
tentang kebijakan yang dipaksakan,
tentang keringat yang direbut tanpa rasa empati di dada,
tentang janji yang dikubur dalam diamnya kekuasaan.
Aku mulai membayangkan sebuah hari
Yang akan datang dua hari lagi,
Yaitu di 13 Agustus, dua hari lagi terjadi
Rakyat Pati akan membuka suara, pada undangan terbuka
suara mereka seperti tak lagi sekadar kata,
ia menjadi dentang lonceng perlawanan,
menembus telinga yang pura-pura tuli,
menyentak jantung yang telah lama membatu.
Bendera-bendera berkibar bukan sekadar kain,
melainkan sumpah yang menolak dilupakan,
bahwa di bumi Pati, rakyat bukanlah bayangan,
mereka adalah tuan rumah yang sah.
Dan ketika mentari sore memerah di ufuk barat,
sejarah akan menulis:
pada 13 Agustus, rakyat Pati berdiri,
menatap mata kekuasaan—tanpa tunduk, tanpa gentar menentang otoritarianisme kekuasaan.
Dari tempat yang berbeda
Sebagai sesama rakyat Nusantara
Aku hanya bisa lantunkan untaian do'a
Semoga pertemuan 13 Agustus 2025
Tak lahirkan chaos yang menyengsarakan
Namun, kesimpulan yang "maslahah" dalam mengisi kemerdekaan
Untuk jayanya Kabupaten Pati di masa depan.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, Nusantara, 11 Agustus 2025.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform