LUKA DIBAWAH SERAGAM
Di tanah basah, nama itu terpatri—
Prada Lucky, bukan hanya sekedar seragam,
tetapi sosok anak manusia
yang pulang terlalu cepat,
dengan napas dirampas tangan kekuasaan.
Bibir negeri pun gemetar
menyebut kata keadilan,
namun ia sering gugur
sebelum sampai ke meja putusan.
Hukum berjalan, tapi tertatih-tatih pincang;
Kebenaran dikuburkan, kesalahan "diamankan".
Kami bertanya,
berapa banyak darah harus tumpah
sebelum penguasa sadar
bahwa nyawa bukanlah pion di papan catur?
Prada Lucky, namamu kini menjadi nyala lilin
di hati yang enggan padam.
Dan kulihat nyala itu
adalah perlawanan terhadap lupa,
dan doa agar kesewenang-wenangan
tak lagi singgah di tubuh negeri yang dikenal ramah ini.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, 11 Agustus 2025
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform