MENGUSIR CEMAS MENUNGGU ASA
Di persimpangan waktu yang bergetar,
ku sulam harap dalam gelombang kecemasan yang memanjang,
detik berdentang seperti genderang,
mengabarkan kabar yang belum jelas kepastiannya.
Hari ini, esok, atau entah kapan waktunya tiba.
Langit kadang tampak redup, kadang terlihat cerah,
hatiku pun ikut bersalin rupa.
Namun aku tahu, gelisah tak menambah hasil,
resah tak mengubah takdir yang telah ditulis.
Maka, ku peluk sabar di dada yang sempit,
kugenggam doa serapat mungkin,
sebab aku percaya, hasil tak akan membohongi usaha.
Biarlah pengumuman datang seperti hujan,
Turun membasahi lelah, menyejukkan asa.
Jika kabar baik, kuterima dengan syukur;
jika sebaliknya, aku tak mengharapkannya.
Di antara resah dan harap yang berkelindan,
kutenangkan jiwa dengan percaya—
bahwa yang terbaik, selalu punya waktu untuk tiba,
dan segala penantian, tak pernah sia-sia.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, Simo 14 Juli 2025.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform