UNTUKMU GURU AKU BERDO'A
Entah kemana etika pergi
Dan tara Krama menjadi langka
Banyak manusia mengumbar ambisi
Dan menyuburkan prasangka
Saat takdir kematian itu datang bersamaan
Dua guru dan sembilan siswa gugur dalam pengabdian
Dalam mengembangkan cakrawa hati dan pikiran
Namun sayang, kegiatan bhaktimu digunjingkan
Cuitan prasangka terus mengalir di media sosial kita.
Lisan menghujat, Solah suci dan bersih dari dosa
Beralamat untuk para guru Indonesia
Yang mulai dilupakan jasa-jasanya.
Dari balik jendela
Aku dengar rintih duka
Bukan karena gaji kecil yang ia terima
Tetapi, nyanyian ketidak percayaan yang terus dilantunkan
Pengabdian untuk negeri yang diragukan
Untuk mu guru.....
Dari balik jendela aku turut berdoa
Semoga ikhlasmu tetap menyala di dada
Walau gajimu setara dengan sepuluh bungkus ditergen Dayya
Walau harga dirimu sedang diinjak-injak oleh mereka.
Yang gagal menangkap fakta
Yang amnesia terhadap kiprahmu dalam membangun bangsa.
Mereka lupa, tentang siapa yang mengajari Presiden kita membaca.
Mereka lupa, tentang siapa yang mengajari Pak Menteri berhitung Matematika.
Mereka lupa, tentang siapa yang mengajari para Jendral Penjaga Negara
Mereka lupa, tentang kiprahmu dalam membangun Indonesia.
@ Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 17 Mei 2024.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform