SEPOTONG RASA
Di tengah bising suara
Cuat-cuit anak-anak bersuka ria di Taman Wisata
Terdengar burung camar terbang datar
Dan menyampaikan sepotong kabar
Tentang percik api yang akan membakar kapal.
Aku bersegera melompat dan berlari
Tinggalkan raga seorang diri.
Entah mengapa ?
Sepotong bayangan menusuk tubuhku beulang kali
Saat mataku menghilang dan bersembunyi
Delapan tahun aku tak mengerti
Tentang sebuah ekspresi.
Ekspresi lampiaskan cinta atau benci.
Atau entah apa lagi
Ini hanyalah sepotong rasa
Yang lahir dari bergudang berita
Perlahan aku mulai belajar mengeja
Dan membaca tanda-tanda yang tersisa.
Tentang benci yang bersembunyi
Tentang cinta yang tak lagi nyata
Berserakan diantara puing-puing canda dan tawa yang tak utuh bentuknya
Terkubur dalam lembaran-lembaran hari
Dan tersimpan rapi dalam laci yang terkunci
@ Ma’ruf Abu Said Husein, Umbul Pelem, Klaten, 11 Des 2023.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform