SABDA LANGIT
Bersama gerak waktu
Langkah gontai terus bergerak maju
Sepasang kaki kecil tak berhenti menyusuri tepian rasa
Dalam tampilan yang beragam warna
Seringkali fakta memaksanya untuk berteman dengan luka
Terkadang ia ingin pergi, dan berlari.
Hingga telinganya tak mendengar rintih derita
Hingga matanya tak saksikan wajah yang merana
Namun suara langit tak pernah berhenti berkata
Jangan pernah berlari meninggalkan luka
Sebab selalu ada tawa bahagia dibalik luka
Selalu ada kemudahan di balik kesulitan
Selalu ada keberuntungan di balik perjuangan.
Di mimbar ketinggiannya, Sang langit melanjutkan sabda sucinya
Lihatlah aku kawan !
Dalam ketinggian, aku selalu berteman dengan gulita malam hari
Aku selalu berteman dengan panasnya cahaya siang hari
Berteman dengan gelapnya wajah awan
Berteman dengan indahnya cahaya rembulan.
Dan .......
Semua aku terima sebagai “titah”, dan pelajaran dari Tuhan.
Begitulah caraku menggapai cintaNya
Begitulah caraku menggapai Ridha Sang Maha.
Hingga aku mampu terus bertahan dalam ketinggian, dan bermanfaat bagi kemanusiaan.
@ Ma’ruf Abu Said Husein, Simo, 6 Juli 2023.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform