RASA YANG TERKOYAK
Cuaca panas terasa
Matahari laksana satu jengkal diatas kepala.
Udara berhenti bergerak
Terpaku diam dalam ketakutan
Dan rasa tak nyaman memenuhi ruang-ruang kehidupan
Dalam duduk terdiam di sudut ruangan
Dalam mata yang setengah terpejam.
Dalam kantuk yang menyekap kesadaran.
Aku saksikan wajah-wajah pucat pasi
Dengan air mata meleleh tak berdaya.
Dalam rasa yang terkoyak
Dalam keadilan yang terinjak.
Aku cubit tangan kiri ku tiga kali
Untuk yakinkan diri
Mataku melihat di alam nyata atau mimpi
Tentang empati yang terbang tinggi.
Tentang politik hegemoni
Tentang moralitas yang terkebiri.
Tentang banyak hal yang tidak aku mengerti.
*Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Juni 2023.
Cuaca panas terasa
Matahari laksana satu jengkal diatas kepala.
Udara berhenti bergerak
Terpaku diam dalam ketakutan
Dan rasa tak nyaman memenuhi ruang-ruang kehidupan
Dalam duduk terdiam di sudut ruangan
Dalam mata yang setengah terpejam.
Dalam kantuk yang menyekap kesadaran.
Aku saksikan wajah-wajah pucat pasi
Dengan air mata meleleh tak berdaya.
Dalam rasa yang terkoyak
Dalam keadilan yang terinjak.
Aku cubit tangan kiri ku tiga kali
Untuk yakinkan diri
Mataku melihat di alam nyata atau mimpi
Tentang empati yang terbang tinggi.
Tentang politik hegemoni
Tentang moralitas yang terkebiri.
Tentang banyak hal yang tidak aku mengerti.
*Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Juni 2023.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform