*TERIKAT SEPI* Dalam sepotong ruang aku mencari... Aku tengok ke kanan Aku tengok ke kiri Tak kutemukan apa-apa, kecuali hanyalah sepi. Kepada selembar Papan nama. Kepada berpuluh kursi, yang rapi tertata. Kepada kertas berserakan diatas meja Kepada barisan dinding yang tegap berdiri pada tempatnya. Aku mulai mencoba bertanya Mengapa ada sepi yang mengikat Sukma ? Mengapa ada benci mengusir tawa ? Detik berjalan hingga sampai pada menit Menit berjalan hingga sampai pada jam. Jam berjalan hingga sampai pada hari Dan hari berjalan hingga sampai pada tahun. Engkau tetap diam seperti biasa, yaitu Enggan untuk menjawab dan berkata-kata. Saat kakiku mulai melangkah pergi. Tiba-tiba serentak mereka berkata “Janganlah engkau pergi, sebab engkau terikat janji”. “Janji untuk menemani kami hingga empat puluh hari”. @ma’ruf Abu Said Husein, SIMO, 24 Juni 2023.
RENUNGAN ATAS FAKTA DAN INTUISI PECINTA KEBIJAKSANAAN