HIPERMETROPIA BATIN.
Pada waktu kita berada di bangku SMP, kita mendapatkan pelajaran Biologi dg materi rabun dekat atau hipermetropia. Jenis penyakit mata, dimana mata mengalami ketidakmampuan melihat dlm jarak dekat tetapi memiliki ketajaman dlm melihat hal2 yg jauh.
Tampaknya hipermetropia tidak hanya bisa diderita mata fisik, tetapi juga "mata batin". Saat ini banyak orang yg "mata batinnya" lebih tajam melihat hal yg jauh (pada diri orang lain) tetapi tumpul melihat ke dalam diri sendiri.
Indikasi adanya penyakit Hipermetropia batin dalam diri seseorang, yaitu bahwa penderita hyper self confident; merasa lebih hebat, lebih baik, lebih segala-galanya dari orang lain dan tidak mampu melihat kekurangan atau keburukan diri sendiri. Selain itu penderita cenderung mempunyai ketajaman dlm memandang keburukan orang lain.
Penyakit ini dlm istilah agama seting disebut dg istilah "ahmaq". Sebuah penyakit batin yg sangat sulit disembuhkan. Bahkan nabi Isa yg diberi kemampuan (mukjizat) untuk menyembuhkan org yg sudah mati, menyebut bahwa ia tidak bisa menyembuhkan penyakit "ahmaq" atau hipermetropia batin.
Kian hari, jumlah orang yg mengidap penyakit hipermetropia batin mengalami peningkatan yg luar biasa. Para publik figur dengan sengaja menyebarkan virus dari penyakit ini dengan stateman penuh kebencian, prasangka, fitnah dan merasa paling hebat.
Untuk menanggulangi berjangkitnya "hipermetropia batin", tidak ada jalan keluar yg lebih tepat selain dg "tazkiatun nafsi (penyucian diri ) dg memperbanyak" beristighfar dengan diiringi pembulatan niat dalam hidup, bahwa segala aktifitas kita adalah dalam rangka tugas pengabdian pada Tuhan seru sekalian alam.
Wallahu a'lam bi al-shawab.
* Ma'ruf Abu Said Husein, Simo 31 Desember 2021.
Komentar
Posting Komentar
http://docs.google.com/form/d/e/1FlpQLSccIIPZXwEvXGNfeQuue-SSiD5c0_eMs2LkpRjZpz22WpEG2w/viewform