Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

MELAWAN EGO KITA

 *MELAWAN EGO KITA* Perang tak pernah usai. Strategi terus ku kembangkan. Pedang di tangan tak pernah ku sarungkan. Untuk taklukkan "ego" kendaraan setan. Kepada para alim aku belajar asah senjata. Kepada para arif aku belajar memainkannya. Dengan "jurus-jurus cantik" dari Muhammad al-Mustafa. Nalar kita di kepala Dan nurani kita di dada Harus bergerak padu dalam satu irama. Hingga kebenaran tak tinggalkan rasa. Hingga rasa tak menipu kita. Dan "wisdom" pun menjelma.

KARENA DOSA KITA

 KARENA DOSA KITA Kemarau telah berjalan sekian lama. Namun titik finish blm terlihat di  mata. Sabar kami menyertainya di sepanjang jalan. Kami coba ketuk pintu langit dg do'a dan harapan. Ku beranikan diri memohon ampunan. Walau malu di dada aku rasakan. Sebab bergunung dosa telah aku lakukan. Aku merasa .,.... panjangnya kemarau kami Sebab bergunung dosa Yang mengotori jiwa. Wahai sebaik-baik pemberi ampunan. Tak ada tempat mengadu  Kecuali padamu. Tak ada yg sanggup bersihkan dosa  Kecuali Engkau Sang Maha. Wahai Tuhan pencipta semesta. Wahai Engkau pengabul setiap doa Wahai Engkau Pengampun setiap dosa Aku datang kepada Mu dg bergunung kesalahan. Karena lemahku hingga syahwat menjajahku.  Aku tahu Rahmat Mu lebih luas dari semua itu.  Maka ..... Aku bersimpuh di kakiMu. Wahai Tuhan Turunkan untuk kami hujan Pelepas dahaga yang kehausan Pencuci hadas dan najis yg menempel di badan. Blagung, 21 Oktober 2019

BABAK BARU DUNIA KITA

 BABAK BARU DUNIA KITA Hari ini awal babak kedua Untuk kami sebagai anggota bangsa. Dalam kepemimpinan baru. Kombinasi pengusaha dan ulama. Kami rakyat pinggiran Ucapkan selamat Dan sampaikan harapan Semoga Jokowi - Amin ciptakan kemajuan. Kami mendukung mu Untuk IndonĂ©sia maju Jangan lupakan kami Ratusan juta kaum pinggiran Berharap kemajuan NKRI Dengan tuntasnya masalah korupsi. Tuan-tuanku di Cendana Tuan-tuan di Gedung Nusantara Kami tunggu janjimu Kami tunggu kerjamu. Ma'ruf Abu Said Husein, Ahad, 20 Oktober 2019.

USWATUN HASANAH

 USWATUN HASANAH Dalam sendiri Aku buka jendela semesta. Pikiranku terbang melayang. Menuju 12 Rabiul awwal ratusan tahun silam. Untuk temukan atsar-atsar keteladanan. Dalam "Asyama-ilul Muhammadiyah". Aku temukan keteladanan dalam kata. Keteladanan dalam perbuatan. Keteladanan dalam cita dan cinta. Keteladanan dalam segala. Walau mata kepala tak melihat jasadnya. Namun mata jiwa saksikan jelas keagungannya. Ia lembut dalam bertutur kata. Ia penuh kasih terhadap sesama. Rinduku semakin menggunung. Saat menyusuri jejak-jejak  Sang pribadi agung. Sungguh pribadi penuh pesona hadir nyata. Saat shalawat kita baca. *Ma'ruf Abu Said Husein, Simo, 20 Oktober 2021 /12 Rabiul awwal 1443 H https://langitpuisi-indonesia.blogspot.com

MUNAJAT PAGI

 *MUNAJAT PAGI* Wahai Tuhan Kebesaran Mu tak pernah berkurang. Keagungan Mu tak mungkin hilang. Keagungan dan Kebesaran Mu selalu Nyata. Saat tengah malam berselimut sunyi. Atau adzan bersautan di waktu pagi. Rahman Mu adil untuk semua makhluk di alam semesta. Rahim Mu hanya untuk hamba beriman saja. Tuhanku  Sungguh aku malu pada Mu Ketika lalai mengikat waktu. Ketika Engkau tebarkan RahmatMu. Sedang aku sibuk dengan urusanku sebab ego menyanderaku. Maka, ampuni aku Wahai Tuhan sebaik-baik Pemberi ampunan. Wahai Tuhan Engkau Penguasa segala Aku awali pagi dengan melantunkan puja. Melafalkan kalimat munajah cinta.  Cinta untuk kedamaian. Cinta untuk kemanusiaan.  Kenyangkan mereka yang lapar. Sembuhkan mereka yang sakit. Gembirakan mereka yang berduka. Mudahkan mereka yang dalam kesulitan.  Wahai Engkau Sang Maha Wahai Engkau Pengistijabah setiap do'a. Terimalah munajat pagi dari hamba. Sebagai ibadah kepadaMu dan sedekah untuk sesama.  *Ma'ruf Abu Said Hus...